Antologi Puisi Remaja Monolog Matahari (review)

Jujur gue ngga tertarik tertarik amat sama dunia sastra yang menjurus ke puisi atau sajak dan segala sesuatu yang pake bahasa planetarium yang gue kagak ngerti artinya apa. Tapi pas baca buku ini gue jadi bergairah buat baca dan akhirnya ada juga keinginan buat nge-resensi. Yup, alasannya yah karena buku ini memuat karya keluarga besar SMAN 2 Sekayu.
  
Diterbitkan oleh leutikaprio. Walaupun masih pemula menurut gue puisi karya guru, staf, kaka kelas, temen temen dan adik kelas gue ini ngga bisa di bilang sebagai puisi kacangan. Dari sudut pandang gue, salah satu kategori puisi bagus itu, pake bahasa yang rumit yang sama sakali gue ngga bisa ngartiinnya. Keren, puisi yang kayak gitu tuh ciri khas dari kak Mutiah Ayu Rasta. Karyanya, monolog matahari dijadiin judul utama buku ini.

Maksud gue puisi dalam buku ini ngga kacangan tentu bukan omong kosong gue aja tapi ada bukti. Nih dia sederetan judul puisi yang mendapat kan berbagai penghargaan :

Sajak yang dimuat dalam Majalah Sastra  Horison kolom Kaki Langit, edisi Mei 2010

1. Sebelum Samaadi karya Mutiah Ayu Rasta
2. Panggung Atas Nama Lakon Dalang Wayang Penari Kipas karya Mutiah Ayu Rasta
3. Wanita Lengang karya Mutiah Ayu Rasta
4. Hujan Adalah Sepasang Pengantin karya Mutiah Ayu Rasta
5. Edelweis karya mutiah Ayu Rasta
6. Suatu Saat Aku Akan Meminangmu karya Mutiah Ayu Rasta

Sajak yang dimuat dalam Majalah Sastra Horison kolom Kaki Langit, edisi Juli 2010

1. Panas Cahaya Hutan Itu karya Redhi Azzuari
2. Di Kotamu Langit Padam karya Mutiah Ayu Rasta
3. Aku Mencoba Merangkai Malam karya Tri Anggraeni

Sajak yang dimuat dalam Majalah Horison kolom Kaki Langit, edisi Maret 2011

1. Desah dan Desismu karya Andri Saputra
2. Aku Edelwies karya Marissa Fitriani
3. Lelaki Bergitar karya Indria Rizki

Sajak yang dimuat dalam Majalah Sastra Horison kolom Kaki Langit, edisi November 2011

1. Membunuh Rembualan karya Rahma Shinta
2. Kata Tuhanku karya Peri Andrian
3. Do'a Teratai Putih karya Peri Andrian
4. Sajak Cinta karya Maulidin

Sajak yang dimuat di media lain:

1. Sarang Hati karya Ida Riani
2. Mu'alaf karya Pahmiansyah

Nah tu die segudang prestasi yang pernah dicapai oleh keluarga Smanda.

Nah gue suka banget puisi karya nya sir Jaki yang judulnya Kunanti Sapamu. Rasanya hampir semua insan yang jatuh cinta pernah ngerasain apa yang terkandung dalam puisi ini. Dengan sangat ringan puisi ini menggambarkan tingkah orang yang luar biasa seneng kalo di tegur sama gebetannya. Itu sih yang berhasil gue cerna dari puisi ini, kalo lo?

Kunanti Sapamu karya Rojaki

 pagi ini, 
tanpa basa basi
kau menyapaku
seperti mimpi
aku berlari mengitari bumi
ringan, tubuh ku melayang
kakiku tak berjejak
hanya jantungku terus berdetak

sesaat, kau terbelalak
lalu tergelak
sajak sunyi yang lama kau telusuri
sampai juga pada ujung yang manis
sapamu yang lama kunanti
telah membawaku 
: pada sebuah laku yang kunanti
perjalanan semalam

gue lagi ngebayangin, klo misalnya tiba tiba Justin Bieber bales mention gue, haduh ngga cuman bumi deh yang gue kitarin, seluruh jagat raya gue jabanin *lebay bet haha

Satu lagi puisi yang gue suka judulnya Kau Ini Siapa? 

Kau Ini Siapa? karya Erwin Abdillah

Berani-beraninya membuatku tersenyum dan tersipu
padahal kau tahu,
tak berani kumelihatmu barang sedetik
takutnya aku jatuh pingsan

Kau ini siapa?
meanggil manggilku dengan ucapan manis
membangunkan tidur dan lamunanku dengan suara merdu
kadang memarahiku seperti anak kecil
dan selalu menagih ceritaku setiap malam, dan aku akan
katakan:
"sekali lagi"

Kau ini siapa?
membuatku takut setengah mati
saat mendengar isak tangismu di seberang sana
ingin ku gelitik sampai tawa kecilmu pecah
seperti saat asyik mencandaiku dengan rayuan

Kau ini siapa?
kita bertemu sebagai dua orang asing
bicaralah kita bagai dua teman lama
hingga lupa bahwa kita harus pulang
sampai-sampai lupa cara melupakan

kau ini siapa?

Seorang yang merasa salah akan perasaan yang dia rasakan. Takut akan tak terbalas. Mungkin itu kali yang pingin di sampaikan lewat puisi ini? itukan cuman penafsiran dari gue.Tiap orang bisa menafsirkannya beda beda.

Ada jua puisi karya sohib gue Athifah Utami. Judulnya Senyum. Nih puisi ada sejarahnya loh. Jadi gue kan udah temenan ama tuh makluk sejak kelas satu. Pas kelas satu kami dapet tuas buat puisi, gue bingung dah tu kalang kabut. Secara itu bukan gue banget, akhirnya pas mepet waktu, tinggal ngaku aja sama missnya kalo gue ngga buat, tinggal terima hukuman pahit yang akan menimpa gue. Sohib gue datang dengan membawa cahaya (halah) nawarin gue baca puisi dia aja. Nah nyawa gue selamat. Nih :

Senyum karya Athifah Utami

Sesaat ku jadi kikuk
Sejenak pikirku campur baur
Melayang hingga menyndul langit langit
Bingung kata apa yang harus diucap
Ketika gigi terasa berkarat
Hatiku meleleh, hingga menyumbat paru-paru
Membuat dada terasa sesak
Mengikat kakiku, dan membuatku tersandung
Hingga benjol sebesar mata katak
      Hh...nyengir sekejap ku tak bersuara
      Salah tingkah ku dibuatnya
      Jadi malu...!
      Padahal aku kenakan celana
      Tapi entah kenapa pipiku jadi merah
       Dilempar secuil senyum tanpa sepatah kata

Entah apa yang gue pikirin dulu waktu baca ni puisi.

Gue juga suka puisi Aku Edelwies-nya kak Marissa Fitriani dan Teruntuk Para Pejuangku-nya miss Nila Sukma Dewi.

gue harap ngga cuman sampai sini aja, semoga ada karya karya selanjutnya yang dilahirkan di Smanda. Temen temen yang baca postingan ini, baca deh bukunya. Kalo bersedia beli ya.

Data buku:


MONOLOG MATAHARI
Kategori: Kumpulan Puisi
ISBN: 978-602-225-294-8
Terbit: Februari 2012
Tebal: 221 halaman
Harga: Rp. 45.400,00


 Sekian posting saya hari ini, salam olahraga!





Komentar

Posting Komentar