I WISH 2018 A HAPPIER YEAR
it's 1:20 am of 10th days of January 2018. isn't it a bit late to write some new year resolution?
karena masih bulan januari, anggaplah nggak telat-telat amat ya, daripada nggak nulis resolusi. well, beberapa orang menganggap nulis resolusi adalah sesuatu yang klasik. karena toh pada akhirnya sebagian besar dari kita akan melupakan resolusi itu seiring berjalannya waktu dan kesibukan yang kita hadapi. tapi, bagi saya meskipun klasik menulis resolusi bukanlah suatu tindakan kriminal dan sama sekali nggak membawa dampak buruk. so why don't we give it a try?
ini adalah pertama kalinya saya menulis resolusi dan saya bagikan dalam kiriman blog. biasanya memang menulis resolusi juga sih, tetapi hanya saya tulis di buku harian atau buku apa saja yang saya pegang ketika saya kepikiran buat bikin resolusi. dan benar memang seringnya saya lupa dengan apa resolusi saya di tahun itu. tapi membaca ulang resolusi di akhir tahun dan menemukan ada bagian dari resolusi tersebut yang berhasil kita wujudkan adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. thats why i keep make one of them every new year.
sebelum melihat ke depan, saya ingin sekilas melihat ke belakang. tahun 2017 adalah tahun yang just so so untuk saya. tahun lalu adalah waktu di mana saya sedang strugle menjadi seorang mahasiswa akhir. sebagian besar waktu saya habiskan di kampus dan laboratorium. mengerjakan penelitian dan menulis skripsi. seminar, pendadaran hingga akhirnya wisuda di bulan agustus.
Baca juga: Behind The Scene Wisuda
kehidupan setelah lulus kuliah adalah yang terberat sejauh perjalanan hidup saya. saya harus menyesuaikan diri dengan ritme hidup yang baru. status pengangguran yang melekat pada diri saya adalah hal yang paling saya risaukan. saya dituntut untuk menjadi seseorang yang baru. saya nggak mungkin hidup dengan cara saya hidup selama ini. saya cemas akan banyak hal. sebuah perasaan yang baru kali ini saya rasakan.
Baca juga: Kecemasan Kids Zaman Now
pergantian tahun 2017 ke 2018 adalah waktu yang sangat sulit untuk saya. ini juga yang membuat saya telat menulis resolusi. saya dituntut untuk mengerjakan Tugas Akhir pondok yang saya rasa jauh lebih membuat stres ketimbang dulu ketika menulis skripsi. tapi toh pada akhirnya saya tetap bisa melaluinya. selengkapnya tentang ini saya berencana akan menuliskannya di kiriman yang berbeda.
di sela-sela stres nggarap TA saya berkesempatan pulang kampung ke Palembang. setelah selama hampir lima tahun saya nggak pernah pulang. sesuatu yang sangat membahagiakan tentunya. tetapi berbagai perasaan aneh mendera saya. perasaan sedih karena terkenang almarhumah ibu. perasaan senang karena bertemu semua kakak dan keponakan. perasaan sedih lagi karena saya sudah nggak punya teman main. kebanyakan teman masa kecil saya sudah menikah. perasaan senang lagi karena meskipun cuma satu saya berkesempatan bertemu teman lama dan jalan-jalan dengannya. perasaan sedih lagi karena dapat nasehat dari kakak yang membuat saya makin galau.
di atas semua itu adalah meskipun judulnya pulang kampung, saya nggak merasa seperti pulang. saya merasa seperti bertamu. lima tahun ternyata adalah waktu yang lumayan lama. banyak sekali yang berubah. bocah yang dulu saya kenal masih TK sekarang sudah SMA. hell yea! lima tahun dia tumbuh secepat itu? apa ini cuma ingatan saya yang salah.
duh duh bilangnya sekilas, tapi banyak amat bu yang diceritakan? okay, lets jump to the resolution.
setiap hari tentu kita berharap diri kita lebih baik dari hari kemarin. itu juga yang saya harapkan. harapan besar saya di tahun 2018 ini adalah saya menjadi orang yang lebih baik. dalam segala hal. untuk itu resolusi yang saya harap resolusi yang saya tulis ini setidaknya bisa mengingatkan saya untuk menjadi lebih baik.
di sela-sela stres nggarap TA saya berkesempatan pulang kampung ke Palembang. setelah selama hampir lima tahun saya nggak pernah pulang. sesuatu yang sangat membahagiakan tentunya. tetapi berbagai perasaan aneh mendera saya. perasaan sedih karena terkenang almarhumah ibu. perasaan senang karena bertemu semua kakak dan keponakan. perasaan sedih lagi karena saya sudah nggak punya teman main. kebanyakan teman masa kecil saya sudah menikah. perasaan senang lagi karena meskipun cuma satu saya berkesempatan bertemu teman lama dan jalan-jalan dengannya. perasaan sedih lagi karena dapat nasehat dari kakak yang membuat saya makin galau.
di atas semua itu adalah meskipun judulnya pulang kampung, saya nggak merasa seperti pulang. saya merasa seperti bertamu. lima tahun ternyata adalah waktu yang lumayan lama. banyak sekali yang berubah. bocah yang dulu saya kenal masih TK sekarang sudah SMA. hell yea! lima tahun dia tumbuh secepat itu? apa ini cuma ingatan saya yang salah.
duh duh bilangnya sekilas, tapi banyak amat bu yang diceritakan? okay, lets jump to the resolution.
setiap hari tentu kita berharap diri kita lebih baik dari hari kemarin. itu juga yang saya harapkan. harapan besar saya di tahun 2018 ini adalah saya menjadi orang yang lebih baik. dalam segala hal. untuk itu resolusi yang saya harap resolusi yang saya tulis ini setidaknya bisa mengingatkan saya untuk menjadi lebih baik.
Lebih dekat kepada Tuhan
mungkin orang-orang mengira bahwa saya adalah sosok yang religius karena saya tinggal pondok pesantren. mungkin loh ya. kalo enggak mah syukur. karena pada kenyataanya nggak seperti itu. akhir-akhir ini saya sering sekali mendapat nasehat, entah itu dari orang tua, kakak, senior, atau teman. mereka bilang supaya saya berdoa. they said it as if the knew what i've been doing the whole time. yes i pray, tapi say sendiri merasakan ketidakkhusyukan doa-doa saya. oleh karena itu saya paham betul kenapa Allah melum menjawab doa-doa saya. ya karena saya nggak serius mintanya.
di tahun 2018 ini saya ingin bisa lebih khusyuk berdoa. saya punya banyak impian dan harapan, dan saya yakin betul saya tidak bisa mewujudkannya sendiri.
Pindah
pindah adalah mengenai segala sesuatu yang baru. saya ingin tahun 2018 ini pindah ke tempat yang baru. bukan karena saya sudah bosan di jogja. saya hanya ingin lingkungan yang baru dengan kegiatan yang baru. saya ingin pindah ke kamar saya sendiri.
di tahun ini setidaknya saya ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan: bekerja atau sekolah? saya ingin melepaskan gelar pengangguran yang sekarang saya sandang.
Lebih banyak membaca dan menulis
tahun lalu saya mengikuti tantangan kalender membaca. yaitu dimana saya harus setidaknya membaca satu buku per bulan dan menulis ulasannya di blog. tapi saya gagal. saya mengkambinghitamkan penelitian dan skripsi. bukan karena saya tidak memiliki waktu, hanya saja saya merasa agak bersalah ketika membaca buku yang tidak berkaitan dengan skripsi saya tersebut.
tahun ini semestinya saya tidak memiliki hambatan berarti untuk membaca lebih banyak buku.
setelah lulus dan punya banyak waktu luang, akhirnya saya kembali ke blog ini. sebenernya punya blog sudah dari tahun 2011. cuma karena labil, jadi sampai sekarang blog ini ya cuma gini-gini aja. nah tahun ini dan seterusnya saya ingin bisa lebih konsisten menulis di sini. syukur-syukur bisa punya domain sendiri.
Menggambar lagi
saya memang punya hobi menggambar, hanya saja sudah lama sekali saya nggak lakukan. lagi-lagi saya mengkambinghitamkan penelitian dan skripsi. ya di awal-awal penelitian, saya memang terlena dengan hobi yang satu ini. karena sudah nggak ada beban kuliah dan tugas, sementara penelitian dan skripsi pun tidak punya deadline pasti. jadi saya malah keenakan menggambar. yang pada akhirnya di akhir-akhir penelitian, saya harus rela meninggalkan dulu hobi ini, demi supaya cepat lulus.
Baca juga: Merayakan Oktober dengan Inktober
sekarang, masih bisa belum menggambar lagi karena kesibukan TA, yang deadlinenya gila. untuk itu tahun ini, seharusnya saya bisa lebih tekun lagi menggambar.
Baca juga: Merayakan Oktober dengan Inktober
sekarang, masih bisa belum menggambar lagi karena kesibukan TA, yang deadlinenya gila. untuk itu tahun ini, seharusnya saya bisa lebih tekun lagi menggambar.
Healthier and happier
yup. lebih sehat. saya memang nggak punya isu besar dalam hal kesehatan. tapi akhir-akhir ini saya merasa kurang sehat karena kurang sekali aktivitas fisik. again saya mengambinghitamkan, kali ini TA. selama mengerjakan TA saya mengurung diri di pondok, tidur dini hari, dan ngemil terlalu banyak. akibatnya berat badan melonjak naik. kata orang-orang sih saya masih fine a.k.a nggak gendut. tapi saya sendiri yang ngerasain betapa nggak enaknya kelebihan berat badan. jadi sering sesak napas dan baju-baju mulai kesempitan.
jadi tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya resolusi saya adalah menurunkan berat badan. kemudian menjaga supaya nggak naik-naik lagi. cukup prestise aja yang naik, berat badan jangan. mueheheh.
saya juga ingin lebih bahagia. menghargai diri sendiri, menghargai pencapaian diri yang belum seberapa, menghargai kehadiran orang-orang di sekitar.
seperti kata min suga:
karena bahagia adalah kunci dari segalanya. begitulah kira-kira hehehe.
well yang sudah saya tuliskan itu adalah garis besar saja. lebih detilnya saya simpan, dan akan saya bagikan di kemudian hari. insyaallah kalau masih punya umur panjang.
terimakasih sudah membaca sampai selesai. boleh loh share resolusi 2018 kamu di kolom komen. :)
well yang sudah saya tuliskan itu adalah garis besar saja. lebih detilnya saya simpan, dan akan saya bagikan di kemudian hari. insyaallah kalau masih punya umur panjang.
terimakasih sudah membaca sampai selesai. boleh loh share resolusi 2018 kamu di kolom komen. :)
Duh, memang ya masa-masa nulis skripsi itu sulit, menegangkan namun sebenarnya seru juga. So, semangat dalam prosesnya, ya! Mudah-mudahan semua lancar dan lulus *aminnn* (:
BalasHapusamiiin. terimakasih. alhamdulillah sudah lulus. :))
Hapusresolusi yang sama "Lebih banyak Membaca dan Menulis". Semoga itu bukan hanya resolusi yang kita tuangkan di blog yah, melainkan benar-benar terealisasi.
BalasHapusKalau aku untuk tahun ini selain resolusi di atas pengen mengurangi penggunaan media sosial. Hahaha
btw semoga resolusinya bisa tercapai semua yah. keep writing :)
iya. berusaha sekuat tenaga mengalahkan kemalasan. membaca bukan hanya berarti membaca buku kan. membaca berita secara utuh misalnya, supaya terhindar dari menyebarkan berita hoax. ini juga penting banget loh.
Hapussemoga sukses yaa pengurangan medsosnya. aku sih udah berbulan-bulan nggak maen ig lagi. tapi maen twitter. yaelaa sama ajaa.
Betul itu, bahagia adalah yang paling penting. Saranku, lanjut sekolah aja lagi dulu.
BalasHapus