Diagnosa Hipertiroid dan Drama Keluarga :')

lanjut ya gengs cerita aku, part satu nya dibaca dulu tapiiih : Suspect Hyperthyroidisms? Gangguan Kelenjar Tiroid?

well its been a whileeee since i wrote the first part of the story. udah agak lupa rek ㅠㅠ tapi kalo nga nulis yang part ini bolong dong ntar puzzle ceritanya hvft.

di postingan sebelumnya i said, my doctor diagnosed me with hyperthyroidisms. nah initu saya nggak langsung ngasih kabar ke orangtua, simply because internet said it not a big deal. its a common illness and curable. and my doctor said so. 

i was calm. until again, my friend said, you need to tell your family, you'll need them if anything gets out of control and perhaps i need to do surgery, like her mom did. thinking anything might be gets out of control and i live far away from my family, i decided to tell my sister. 

long story short, my whole family knew about whats going on with me. and they started to gets out of control. aka panicking. lah ini saya tu menginfokan berita ini ke meraka supaya ayem eh malah jadinya panik. huhu. saya yang tadinya kalem akhirnya ikut panik dong. 

my parents, mom and dad, impulsively took me to 'healer' the next day. maksudnya pengobatan tradisional ya sebut saja dukun. hvft. don't laugh please don't. sebagai anak yang berbakti dan selalu kalah kalau debat sama orangtua, saya pun manut aja dibawa ke dukun. 

and the next thing that happened is exactly what you're thinking right now. YASS. the way he did medication on me was not made sense at all. for me. ya masa aq disuruh minum rebusan kulit gori campur kulit pisang guiseee ㅠㅠ otak science ku yang cetek aja nga bisa nerima lo. hvft. 

and guess what, my parents still want me to do the medication, dan sekali lagi karena aku anak yang berbakti maka aku nurut aja. padahal mah ini karena w takut dihapus dari kk kalo ngeyel ㅠㅠ

singkat cerita lagi, akhirnya setelah beberapa kali pergi ke dukun ini, saya tidak merasakan ada perubahan ke arah yang lebih baik. dan malah jadi lebih buruk. hvft. yaiyalaaaah alang-alang juga uda pasti tau hasilnya akan seperti apa. fyi, selama pengobatan tradisional ini saya sedang dalam masa tunggu untuk konsultasi dengan dokter spesialis endokrin. jadi ya memang belum mendapat pengobatan medis sama sekali. dan saya sedikit bersyukur, karena pada akhirnya orangtua saya mengalah dan memutuskan untuk tidak kembali ke dukun tersebut. hamdalah. sementara aq aman yekan.

namun tidak sampai di sini saja yeorobun, setelah saya mengabari kakak-kakak saya yang tinggal nun jauh di seberang pulau (waktu itu saya di jogja dan kakak-kakak saya di palembang), nelponlah kakak saya yang pertama, cewek, nangis bombai dong katanya takut kalau ternyata aq mengidap kanker kelenjar getang bening (pait pait pait). huhu. lalu aku jelaskanlah kalau penyakit yang saya derita ini bukan penyakit yang sangat berat dan sangat mungkin untuk disembuhkan.

tapiiiii, mulutku aja nya yang bilang gitu, dalam hati nggerus dan insecure. lalu mikir yang tidak-tidak ㅠㅠ yagimanaa periksa betul-betul aja belum, baru dilihat doang. aku nga bisa pastikan itu bukan apa-apa dong :( lalu hari-hari gloomyku meratapi nasib kenapa aq dikasih sakit pun dimulai :( menggantikan ke-gloomy-anku karena patah hati :) #rahasiacepatmoveon


tapi jangan sedih guiseee, cerita kengenesanku masih berlanjut :) tidak lama setelah semua drama itu terlewati. my second sister, mencetuskan ide supaya aq balek ke palembang aja. jeddeeer. 

ini agak geli sih ceritanya wkwk. so sedikit cerita, saya itu baru aja memulai untuk hidup mandiri, punya kerjaan, punya uang sendiri, hidup dengan uang sendiri, selama satu tahun ke belakang (ngitungnya dari bulan desember 2019). intinya mah saya sedang sangat menikmati hidup seenaknya tanpa capur tangan keluarga, eeh tiba-tiba disuruh balekk, kebayang dong jaman-jaman nga enak pas *sensor* 

tapi ya apalah daya, diri ini ngeri juga cuy kalo ntar kenapa-kenapa dan aku sendiri di perantauan dan jauh dari keluarga dan aku ngenes juga ngenes juga akhirnya hvft. akhirnya setelah berkontemplasi aku memutuskan untuk pulang ke palembang :) dan tentu saja masalah baru lagi muncul hadeeeh gak kelar-kelar kek sinetron indo. 

tapi kali ini masalah kerjaan, sementara ini postingan judulnya drama keluarga, apakah sebaiknya tidak perlu saya bahas? 

eh bentar-bentar masiii ada dong sambungan dramanya ㅠㅠ jadi setelah my father decided to gave up on the healer, he took the second attempt. hvft lah kukira udah tobaaat, ternyata masih ajaaa arahnya ke sana. Tuhan tulung  ㅠㅠ

nah jadinya mau nga mau bahas kerjaan juga :') jadi berhubung kontrak kerja saya itu habis tanggal 1 Maret 2020, saya terpaksa harus nungguin sampai kontrak habis baru bisa cabut ke palembang. nah selama nungguin itu, bulan januari dan februari saya udah mulai pengobatan ke dokter (cerita lengkap menyusul yak wkwk, yampon banyak amat episodenya ㅠㅠ) udah kan lah ya, kupikir aman aja. ternyata ngaaa yeorobun, di suatu hari yang cerah di awal bulan februari, ngide lah nih bapak q.

katanya blio diceritain sama temennya kalo di pekalongan ada pengobatan tradisional yang manjur, banyak yang berhasil sembuh. again??? at first saya mencoba untuk mengelak dong dengan alasan jauh dan ya ngapain gituuu? plus i dont believe in such thing (yatapi alasan yang ini nggak w bilangin dong, bisa auto dicoret dari KK (: ) orang w nolak halus aja setelah langsung dapet ceramah 4 sks. hvft. 

nah udah dong yakan, saya akhirnya mengalah dan manut untuk mencoba pengobatan itu. then we set the date. nah H-1 tanggal yang ditentukan tersebut w balik dong ke rumah, untuk memenuhi janji. dan pas w nyampe rumah, tau nga bapak w bilang apa "nga usah lah ya berobat ke pekalongan. ongkosnya mahal. lagian berobat ke dokter udah ada progressnya to" like what? lah yeee sape yang nyuruh sape yang batalin sape yang jadi kambing hitam ㅠㅠ jago banget emang playing victim (:

tapi yawdala yaa, nga peduli aq juga. yang penting nga jadi capek2an pergi ke pekalongan :') dan setelah insiden ini, ku makin yakin buat cepet-cepet move ke palembang, wkwk daripada kejadian yang sama terus terulang. capek adek bang :,)

sekian terimakasih, dan semoga bapak q tidak membaca postingan ini :,)

so yah jadi gitu ceritanya kenapa aku bisa terdampar lagi di palembang dan tinggal sama my sister :,) even though at first it was a hard decision to make, but in the end i never regretted my decision, should i tell you why?

next insyaallah saya akan cerita gimana sih rasanya sakit hipertiroid. stay tuneee heuheu

Komentar