Surat dari Mantan Tercantik
Mantanku sayang,
Aku menulis surat ini beberapa hari setelah kamu memutuskan hubungan kita. Tadinya aku bertanya-tanya mengapa kamu minta putus, padahal hubungan kita baik-baik saja.
Namun setelah beberapa hari aku telaah. Aku pun menyadari sesuatu.
Aku sadar aku terlalu cantik buatmu. Aku sadar aku terlalu baik untukmu. Aku mengerti sebenarnya kamu minder bersanding denganku.
Aku tahu kamu masih sering merindukanku. Aku emang super ngangenin. Dan aku tahu kamu masih sangat mencintaiku. Mengakulah.
Aku tahu dari nada bicaramu saat memintaku untuk tidak mencintaimu lagi. Suaramu bergetar. Tanda bahwa kamu ragu. Kamu ragu karena takut tidak bisa mendapatkan perempuan yang lebih cantik dariku. Kamu takut aku akan bersanding dengan lelaki yang lebih tampan dan lebih baik darimu.
Aku tahu kamu sudah tidak kuat menjadi pacarku lagi. Aku tahu betapa panas api cemburu yang membakarmu tiap melihat lelaki lain melirikku. Tiap hari kamu makan hati karena melihat aku jalan dengan teman-teman lelakiku. Kamu tahu mereka hanya teman-temanku. Tapi kamu tahu tiap saat mereka bisa saja menikung mu, menyalip mu, membalap mu.
Aku kasihan melihatmu seperti itu.
Mantanku sayang,
Semoga kamu bisa cepat melupakanku. Semoga kamu mendapatkan perempuan lain yang lebih sempurna dariku (meski kamu tak mungkin bisa).
Mantanku sayang,
Suatu saat jika kamu ingin kembali kepadaku. Kuharap kamu sudah siap dengan segala konsekuensinya. Dan hari setelah itu, kita akan selalu bersama (semoga) untuk selamanya.
Aku menulis surat ini beberapa hari setelah kamu memutuskan hubungan kita. Tadinya aku bertanya-tanya mengapa kamu minta putus, padahal hubungan kita baik-baik saja.
Namun setelah beberapa hari aku telaah. Aku pun menyadari sesuatu.
Aku sadar aku terlalu cantik buatmu. Aku sadar aku terlalu baik untukmu. Aku mengerti sebenarnya kamu minder bersanding denganku.
Aku tahu kamu masih sering merindukanku. Aku emang super ngangenin. Dan aku tahu kamu masih sangat mencintaiku. Mengakulah.
Aku tahu dari nada bicaramu saat memintaku untuk tidak mencintaimu lagi. Suaramu bergetar. Tanda bahwa kamu ragu. Kamu ragu karena takut tidak bisa mendapatkan perempuan yang lebih cantik dariku. Kamu takut aku akan bersanding dengan lelaki yang lebih tampan dan lebih baik darimu.
Aku tahu kamu sudah tidak kuat menjadi pacarku lagi. Aku tahu betapa panas api cemburu yang membakarmu tiap melihat lelaki lain melirikku. Tiap hari kamu makan hati karena melihat aku jalan dengan teman-teman lelakiku. Kamu tahu mereka hanya teman-temanku. Tapi kamu tahu tiap saat mereka bisa saja menikung mu, menyalip mu, membalap mu.
Aku kasihan melihatmu seperti itu.
Mantanku sayang,
Semoga kamu bisa cepat melupakanku. Semoga kamu mendapatkan perempuan lain yang lebih sempurna dariku (meski kamu tak mungkin bisa).
Mantanku sayang,
Suatu saat jika kamu ingin kembali kepadaku. Kuharap kamu sudah siap dengan segala konsekuensinya. Dan hari setelah itu, kita akan selalu bersama (semoga) untuk selamanya.
Salam sayang—Mantan Tercantik mu
ps: terinspirasi dari Surat si Ganteng—Adhitya Mulya
Duh, mantan. Uhhuk :))
BalasHapusbatuk kak? dikomodo aja :P
Hapusjie.. mantan tu..
BalasHapusjiee mantan gue jieeee,, :O
Hapuskayaknya bisa jadi inspirasi nih :D
BalasHapusplis kak jangan sakiti mantanmu :p
Hapusini cerita apa ngata-ngatain?, kayak nyindir gitu ya haha keren!
BalasHapusvisit ya http://officialbronis.blogspot.com/2013/10/pacar-ku-oppo-n1.html makasih ;)
cuma bandingin dia sama gue kok :)
Hapusthanks for visiting :)
TKP
uhukk yang posting ini udah punya mantan belum? :p
BalasHapushmm maunya sih gapunya :')
HapusMakan kedondong dibawah pohon pepaya.
BalasHapusMau dong jadi pengganti mantanya.
#hasyek hahahaha
pohon kenikir pohon pepaya
Hapusbeli formulir dulu tapinya :P
Kepasar rambut dikuncir, jalan-jalan beli pepaya.
HapusBeli formulir? tempatnya dimana ya? :D
gokil nih :))
BalasHapushaha makasii :)
HapusJadi inget sama mantan nih. Mantan "pacar khayalan".
BalasHapus