Sweater Hujan Bayu

Raras duduk di samping Bayu. Waktu menunjukkan pukul sebelas siang. Kelas enam SD Budi Luhur baru saja dibubarkan. Mereka sedang menunggu jemputan.
Mereka tidak berdua. Anak-anak lain duduk berjejalan di bangku depan sekolah, tempat biasa mereka menunggu jemputan.
Yang lain asyik bergurau. Ada yang mengeluarkan payung, jas hujan, melepas sepatu beersiap terjun ke jalan bahkan banyak yang sudah kuyup.
Raras dan Bayu hanya diam.
Satu per satu anak pulang. Dijemput orang tua, dijemput bus sekolah, ada juga yang pulang sambil main hujan.
Menyisakan Raras dan Bayu yang masih terpaku.
Sebuah sedan metalik berhenti di depan mereka. Kaca depan terbuka. Seorang perempuan, mungkin kepala tiga, duduk di belakang setir melambaikan tangan.
Rupanya ibunya Bayu. Bayu tidak bergeming. Agak heran Raras menatap Bayu. Dengan enggan Bayu berdiri. Mengeluarkan sesuatu dari dalam ranselnya. Sweater rajut berwarna coklat muda. Memberikannya pada Raras tanpa sepatah kata terucap.
Tinggalah Raras sendiri disana. Menggenggam erat sweater ditangannya.

Komentar